PERAN PENYULUH PERTANIAN TERHADAP PENGEMBANGAN KELOMPOK TANI DI KECAMATAN KRETEK, KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Nicolaus Yoel Deriantaow, Trismiaty Trismiaty, Ismiasih Ismiasih

Abstract


Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive) yaitu penentuan daerah penelitian berdasarkan pertimbangan tertentu bahwa daerah Bantul merupakan daerah yang potensial untuk kegiatan produksi pertanian. Penelitian ini mengambil tempat di Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Provinsi Yogyakarta dikarenakan pengembangan kelompok tani khususnya di kecamatan Kretek tidak selalu berjalan dengan baik dilihat dari jumlah kelompok tani pada kelas utama yang masih sedikit jumlahnya. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan AgustusSeptember 2018. Sampel yang diambil didalam penelitian ini berupa kelompok tani dan anggota kelompok tani. Pemilihan kelompok tani dilakukan dengan metode purposive sampling yaitu secara sengaja sesuai dengan tujuan pemnelitian. Dalam penelitian ini, ditetapkan 5 sampel kelompok tani dari setiap Desa yang terdapat di Kecamatan Kretek berdasarkan kelas kelompok tani, karena kelas pemula tidak ada, maka sampel kelompok tani yang diambil adalah 2 kelompok tani lanjut, 2 kelompok tani madya dan 1 kelompok tani utama. Dari 5 Desa adapun sampel kelompok tani yang diambil adalah 1 kelompok tani dari masing-masing desa Dilapangan penyuluh berfungsi sebagai pendamping petani, memberikan masukan apabila petani membutuhkan. Penyuluh berkunjung sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan. Menyampaikan kebijakan-kebijakan baru yang telah dibuat perintah atau instansi lain kepada kelompok tani. Adanya keluhan-keluhan dari petani, penyuluh mampu menjawab dan mampu membantu memecahkan masalah. Dari masalah budidaya (padi dan bawang merah), teknik budidaya yang baik, perawatan , pengendalian hama dan penyakit hingga pasca panen. Sehingga petani harus mampu menyampaikan materi sesuai yang dibutuhkan petani. Penyuluh tidak membeda-bedakan dalam pemberian materi baik di tingkat kelas lanjut, kelas madya dan utama. Pada dasarnya tanaman yang di budidayakan kelompok tani umumnya sama, sehingga tidak ada perbedaan mengenai materi dari budidaya hingga pasca panen. Yang membedakan adalah mau atau tidaknya kelompok tani berkembang dan naik kekelas yang lebih baik serta mandiri karena disini fungsi penyuluh adalah sebagai pendamping dan penghubung agar kelompok tani bisa menjadi kelompok yang maju dan mandiri. Peran penyuluh pertanian terhadap pengembangan kelompok tani di Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Yogyakarta digolongkan kedalam kelas lanjut, madya, dan kelas utama. Peran penyuluh pertanian dikategorikan sudah berperan dalam menjalankan tugasnya sebagai motivator, edukator, katalisator, organisator, dan komunikator. Sedangakan tidak berperan dalam menjalankan tugasnya sebagai konsultan. Pada kelas kelompok lanjut skor yang di peroleh 385.Pada kelas kelompok tani madya skor yang diperoleh 392. Pada kelas kelompok tani utama skor yang di peroleh 210, dengan keseluruhan skor yang diperoleh 987 sehingga dapat dikatakan bahwa penyuluh berperan dalam pengembangan kelompok tani. Kendala yang dihadapi oleh penyuluh pertanian dilapangan dalam mengembangan kelompok tani yaitu kurangnya motivasi, kedisiplinan dan kesadaran petani sehingga belum menunjukkan kemajuan dan perkembangan sebagian kelompok tani. Kurangnya kelas belajar dan mengajar pada sebagian kelompok tani, sulitnya regenerasi petani karena pada dasarnya banyak pemuda pemudi yang tidak ingin menjadi petani. Dilanjutkan dengan modal petani dan kelompok tani yang masih kurang, modal petani akan lancar apabila kelompok tani sudah berbadan hukum sehingga akan mudah mendapat bantuan dari pemerintah dan untuk saat ini kelompok tani hanya mengandalkan modal dari iuran kas anggota.


Full Text:

PDF