PENGARUH DOSIS DAN FREKUENSI PENYEMPROTAN HERBISIDA GLIFOSAT UNTUK MENGENDALIKAN GULMA SRENGSENG (Cyperus Sp.) PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI PT.SLS
Abstract
Penelitian tentang Pengaruh Dosis dan Frekuensi Penyemprotan Herbisida Glifosat Untuk Mengndalikan Gulma Srengseng (Cyperus Sp.) Pada Perkebunan Kelapa Sawit di PT.SLS, yang telah dilaksanakan di PT.SLS (Surya Langgeng Sejahtera) yang berlokasi di Desa Balanti, Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Provinsi Kalimantan Selatan mulai dari bulan Agustus 2016 sampai dengan bulan Spetember 2016 selama 8 minggu. Penelitian ini merupakan metode percobaan dengan rancangan acak kelompok lengkap (RCBD) faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu, F1 (dosis dengan 3 aras) dan F2 (frekuensi dengan 2 aras), dosis herbisida glifosat 4 L/Ha air (D1), 5 L/Ha air (D2) dan 6 L/Ha air (D3), dan frekuensi ada yang disemprot satu kali langsung dihabiskan saat aplikasi dalam satu minggu (F1) dan ada yang dibagi menjadi dua kali semprot dalam satu minggu (F2) dan setiap perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali dengan luasan petak yaitu 2x2 meter. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan yang dilakukan pada Dosis 3 Frekuensi 2 merupakan perlakuan terbaik dan lebih efektif dibandingkan dengan perlakuan Dosis 1 atau Dosis 2 baik Frekuensi 1 maupun Frekunsi 2 dalam mengendalikan gulma Srengseng (Cyperus Sp.) secara kimiawi.
Kata Kunci : Gulma Srengseng (Cyperus Sp.) teknik pengendalian perbedaan dosis, frekuensi, dosis 1 (D1), dosis 2 (D2), dosis 3 (D3), frekuensi 1 (F1), dan frekunsi 2 (F2).