PENGARUH CURAH HUJAN DAN PEMUPUKAN TERHADAP GEJALA PENYAKIT SENGKLEH DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
Abstract
Penelitian dilaksanakan di perkebunan kelapa sawit PT Buana Wiralestari Mas Perkebunan Kijang Mas, Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar, Pekanbaru, Riau selama 3 bulan dari bulan Oktober 2016 sampai Desember 2016. Penelitian dilakukan dengan metode survei agronomi dan data diolah menggunakan analisis korelasi dan regresi. Pengamatan dilakukan terhadap parameter curah hujan, jenis pupuk, jumlah pelepah Frond Fracture (sengkleh), panjang pelepah, tebal petiole, lebar petiole, diameter pelepah dan produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah pelepah Frond Fracture (sengkleh) disebabkan karena adanya ketidak seimbangan unsur hara kalsium, kalium dan fosfor. Panjang pelepah dan lebar petioledipengaruhi oleh unsur kalium, dan unsur hara fosfor. Tebal petiole di pengaruhi oleh unsur hara fosfor, dan boron. Jumlah pelepah Frond Fracture (sengkleh) dipengaruhi oleh ketersediaan air yang mengalami penurunan curah hujan. jumlah pelepah Frond Fracture (sengkleh) dipengaruhi oleh produksi pada 2 bulan sebelum terjadinya gejala. Jumlah pelepah Frond Fracture (sengkleh) dipengaruhi oleh berat janjang rat-rata.
Kata Kunci : Curah Hujan, Pelepah Sengkleh, Pupuk, Produksi