PENGARUH KETEBALAN MULSA DAN VOLUME PENYIRAMAN PADA PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT DI PRENURSERY

Muhammad Zainuddin Rizki Panjaitan, Abdul Muín, Umi Kusumastuti Rusmarini

Abstract


Penelitian dengan tujuan mengetahui pengaruh ketebalan mulsa dan volume penyiraman pada pertumbuhan kelapa sawit di prenursery telah dilaksanakan di Kebun Pendidikan dan Penelitian (KP2) Instiper Yogyakarta dengan rancangan yang dipakai adalah faktorial yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (Completely Randomized Design) yang terdiri dari dua factorial. Faktor yang pertama yaitu ketebalan mulsa jerami (M0= tanpa mulsa, M1= ketebalan mulsa 1 cm, M2= ketebalan mulsa 2 cm, M3= ketebalan mulsa 3 cm), dan Faktor yang kedua yaitu volume air siraman (U1= 100ml/bibit/hari, U2= 150 ml/bibit/hari, U3= 200 ml/bibit/hari). Data hasil penelitian dianalisis dengan sidik ragam (Analysis of Variance), dan apabila ada beda nyata antar perlakuan lanjutkan dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada jenjang 5%.Hasil sidik ragam menyatakan bahwa tidak terdapat interaksi yang nyata antara perlakuan pemberian mulsa dan volume penyiraman.Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa peningkatan ketebalan mulsa menyebabkan meningkatnya pertumbuhan tanaman.Ketebalan mulsa 3 cm dan 2 cm memberikan pertumbuhan bibit kelapa sawit paling baik dari perlakuan lainnya.Penyiraman 100 ml/hari cukup baik untuk meningkatkan pertumbuhan bibit kelapa sawit.

 

Kata kunci : ketabalan mulsa, volume penyiraman


Full Text:

PDF