PENGARUH KOMPOS SAMPAH KOTA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea Mays) DITANAH REGUSOL
Abstract
Penelitian dengan tujuan mengetahui pengaruh asal kompos sampah kota dan dan dosis kompos sampah kota pada media tanah regusol terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung telah dilaksanakan di Kebun Pendidikan dan Penelitian (KP2) Institut Pertanian STIPER Yogyakarta yang terletak di Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Ketinggian tempat penelitian ± 118 meter di atas permukaan laut, dengan jenis tanah regusol dengan berbagai kompos sampah kota. Penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2016. Rancangan penelitian yang digunakan adalah CRD rancangan lingkungan, dikarenakan lingkungan yang diteliti homogen dan rancangan faktorial yang terdiri dari dua faktor.. Faktor yang pertama yaitu asal kompos sampah kota (TPA) yang terdiri dari 4 asal kompos sampah kota, yaitu : (K1) TPA1 Kalasan, ( K2) TPA 2 Gunung Kidul, (K3) TPA 3 Kulon Progo, dan (K4) TPA 4 Bantul. sedangkan faktor yang kedua adalah dosis kompos yang terdiri dari 4 aras yaitu : (P0) dosis control ( 0 g/tanaman), (P1) dosis 10 ton/ha ( 166 g/tanaman), (P2) dosis 15 ton/ha ( 250 g /tanaman), (P3) dosis 20 ton/ha ( 333 g/tanaman). Hasil pengamatan dianalisis dengan sidik ragam (analisis of variance) pada jenjang nyata 5 %. Untuk mengetahui perbedaan antara perlakuan digunakan uji DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) pada jenjang nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi nyata antara dosis kompos dan asal kompos terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Dosis berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung dan dosis terbaik adalh 333 gram/tanaman atau 20 ton/ha. Asal kompos tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung, serta kompos yang berasal dari TPS Kalasan, TPS Gunung kidul, TPS Kulon progo dan TPS bantul memberikan pengaruh yang sama terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung.
Kata kunci : Asal Kompos, Dosis Kompos, Jagung, Tanah Regusol.