KAJIAN ANGKUT BIBIT DARI TEMPAT PENUMPUKAN BIBIT MENUJU AREAL KEBUN DENGAN ARMADA TONGKANG DAN KAPAL KLOTOK DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami proses pengangkutan bibit menggunakan tongkang dan klotok besar, untuk membandingkan efisien pengangkutan dengan menggunakan tongkang dan kapal klotok dan untuk mengetahui penerapan manajemen angkut bibit kelapa sawit melewati jalur air. Penelitian dilaksanakan di PT. Agrindo Green Lestari (AGL) Banama Tingang, Pulang Pisau, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, yang dilaksanakan pada saat magang pada bulan Agustus – Oktober 2016. Penelitian ini melakukan metode deskritif analitik yaitu sebagai metode yang memusatkan pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang dimana data yang dikumpulkan mula-mula disusun dan dianalisa. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan kapasitas alat angkut tongkang 3.279 kg lebih tinggi daripada alat angkut klotok 1.824 kg. Kecepatan angkut dengan menggunakan tongkang sama dengan kapal klotok 0,7 km/jam dengan muatan tongkang 50% lebih banyak di bandingkan dengan klotok. Biaya angkut menggunakan alat tongkang lebih tinggi dibanding kapal klotok dengan rata-rata Rp 574.146,00. Biaya / route tongkang lebih tinggi Rp 4.593.165 daripada klotok Rp 4.179.581/ route. Sedangkan efisiensi kerja tongkang lebih tinggi dengan rerata 13 % dibandingkan dengan klotok rerata 12% dengan 50% muatan tongkang lebih banyak.  

Kata kunci : Bibit kelapa sawit, tongkang dan kapal klotok