PENGARUH PENAMBAHAN UREA PADA GLIFOSAT UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS DALAM PENGENDALIAN GULMA

Andreas Bhara Wolo, Abdul Muín, Herry Wirianata

Abstract


Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk Memperoleh dosis aplikasi yang efektif dari kombinasi herbisida dan aktifator herbisida (urea) dalam pengendalian gulma di piringan, pasar pikul dan TPH (Tempat Pengumpulan Hasil) di perkebunan kelapa sawit. Penelitian ini Penelitian dilakukan di Perkebunan Sinramas Sungai Air Jernih Estate,  PT. Bahana Karya Semesta, Divisi 4,Blok (D04, D03 dan D01) dengan bahan tanam yang digunakan adalah Dami Mas Perkebuan ini berada di Desa Pauh, Kecamatan Pauh, Kebupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Penelitian ini dilaksakan selama 2 bulan dari tanggal 20 Februari 2017 sampai tanggal 17 April 2017 bersamaan dengan kegiatan magang kampus. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan faktorial  yang terdiri dari dua factor yaitu herbisida Glifosat yang terdiri dari 4 aras dan pupuk Urea yang terdiri dari 4 aras, sehingga diperoleh 16 kombinasi perlakuaan. Kombinasi perlakuaan disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan setiap perlakuan diulang 3 kali. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu tidak terjadi interaksi nyata antara Isopropilamina glifosat dan urea terhadap tingkat keracunan gulma. Setiap perlakuan dosis Isopropilamina glifosat tunggal dan setiap perlakuan dosis Isopropilamina glifosat + urea menunjukan tingkat keracunan gulma yang sama pada 8 minggu setelah apliaksi. Perlakuan Isopropilamina glifosat 0,3 l/ha efektif untuk mengendalikan gulma di piringan dan pasar pikul pada perkebunan kelapa sawit, sedangkan aplikasi Isopropilamina glifosat 0,25 l/ha belum efektif untuk pengendalian gulma pada 8 minggu setelah aplikasi dan penamabahan dosis urea 0,5 kg/ha mampu mempercepat kematian gulma hanya pada 2 minggu setelah aplikasi.

 

Kata kunci: Herbisida, Glifosat, Urea, Gulma


Full Text:

PDF