PENGOMPOSAN MACAM LIMBAH PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (TANKOS DAN PELEPAH) DENGAN BERBAGAI DEKOMPOSER ALAMI
Abstract
Penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh macam limbah perkebunan kelapa sawit (tankos dan pelepah) dengan berbagai dekomposer alami telah dilakukan di kebun Pendidikan dan Penelitian (KP2) Institut Pertanian Stiper Yogyakarta Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DI. Yogyakarta. Pada tanggal 5 Januari – 25 Februari 2016, dengan menggunakan metode percobaan pola faktorial yang disusun dalam Rancangan Ancak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 faktor yaitu macam limbah perkebunan kelapa sawit yang terdiri dari tankos dan pelepah kelapa sawit dan macam dekomposer alami yang terdiri dari limbah tahu, rumen sapi, dan mol Mucuna bracteata. Data hasil pengamatan dianalisis dengan sidik ragam (analysis of variance) pada jenjang nyata 5%. Apabila ada beda nyata antar perlakuan, diuji lanjut dengan DMRT pada jenjang 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumen sapi berpotensi sebagai dekomposer yang lebih efektif pada pengomposan tankos dan pelepah, limbah tahu berpotensi sebagai dekomposer yang efektif pada tankos ( C/N rendah ), sedangkan mol Mb kurang efektif sebagai dekomposer pada pelepah maupun tankos (C/N tinggi). Dekomposisi belum berlangsung dengan sempurna karena faktor lingkungan (suhu) yang kurang mendukung akibat intesitas dan hari hujan yang tinggi. Hasil pengamatan bau dan warna semua perlakuan sudah mendekati sempurna pada hari ke 50. Suhu maksimum dalam proses pengomposan mencapai 38.46 oC, Suhu mulai mengalami peningkatan signifikan setelah mengalami perubahan perlakuan yaitu ditutupi dengan karpet pada hari ke 35 sampai dengan hari ke 50. pH kompos mengalami peningkatan di hari ke 15 dan mulai turun pada hari ke 35. Pelepah kelapa sawit memiliki tekstur yang lebih sulit hancur dibandingkan dengan tandan kosong kelapa sawit karena mengandung lignin yang tinggi.
Kata kunci : Kompos, limbah tahu, mol Mucuna bracteata, rumen sapi.