PENGARUH PEMANFAATAN JANJANG KOSONG KELAPA SAWIT SEBAGAI CAMPURAN MEDIA TANAM DAN FREKUENSI PENYIRAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN Mucuna bracteata
Abstract
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan limbah janjang kosong kelapa sawit sebagai campuran media tanam dan frekuensi penyiraman terhadap pertumbuhan Mucuna bracteata. Penelitian telah dilaksanakan di Kebun Pendidikan dan Penelitian ( KP-2) Institut Pertanian Stiper Yogyakarta yang terletak di Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta pada bulan Januari hingga bulan Maret 2016. Percobaan dengan rancangan faktorial, terdiri dari 2 faktor yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap, yaitu dosis janjang kosong sebagai campuran medeia tanam yang terdiri dari 4 aras (0 g, 250 g, 500 g, dan 750 g). Faktor II adalah frekuensi penyiraman terdiri dari 3 aras (2x/hari, 1x/hari, dan 1x/2hari). Data hasil pengamatan dianalisis dengan sidik ragam dan DMRT pada jenjang nyata 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi nyata antara dosis janjang kosong kelapa sawit dengan frekuensi penyiraman terhadap parameter berat segar tanaman, berat segar akar, panjang akar, dan jumlah ranting. Dosis janjang kosong sebagai campuran media tanam tidak berpengaruh nyata terhadap parameter jumlah daun, tetapi pada frekuensi penyiraman parameter ini menunjukkan pengaruh nyata. Pemberian dosis janjang kosong dan frekuensi penyiraman tidak memberikan pengaryuh nyata dan interaksi terhadap parameter tinggi tanaman, berat kering tanaman, dan berat kering akar. Pemberian dosis janjang kosong dan frekuensi penyiraman terbaik pada parameter berat segar tanaman adalah kombinasi 750 g dengan frekuensi penyiraman 1x/2hari; parameter berat segar akar dengan kombinasi 750 g dengan frekuensi 1x/hari; parameter panjang akar dengan kombinasi 0 g dengan frekuensi penyiraman 1x/2hari; dan parameter jumlah ranting kombinasi terbaik adalah dosis janjang kosong 750 g dengan frekuensi penyiraman 1x/2hari.
Kata kunci : Janjang kosong; Frekuensi penyiraman; Mucuna bracteata