PENGARUH PEMUPUKAN DAN JENIS TANAH TERHADAP PENYAKIT SENGKLEH DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

Puput Setyawan, Herry Wirianata, Sri Manu Rohmiyati

Abstract


Faktor pemupukan dan meningkatnya produksi memberikan pengaruh terhadap terjadinya penyakit patah pangkal pelepah atau sengkleh di perkebunan kelapa sawit. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan pemberian berbagai pupuk organik maupun pupuk anorganik terhadap terjadinya pelepah sengkleh, selain itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan fluktuasi produksi terhadap sengkleh. Penelitian ini dilakukan perkebunan Naga Sakti Estate, Desa Sekijang, Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau pada bulan Januari sampai dengan Juni 2016. Penelitian ini dilakukan pada blok dengan aplikasi pupuk LCPKS, JJK dan pupuk anorganik. Setiap aplikasi pemupukan diambil 3 blok sempel sebagai ulangan. Setiap blok pengamatan diamati 30 sampel pokok. Data primer yang diamati antara lain, yaitu jumlah pelepah sengkleh per pokok, panjang pelepah, tebal petiole, lebar petiole, panjang pelepah patah sampai dengan ujung dan panjang pelepah patah sampai dengan pangkal. Kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis regresi dan korelasi. Hasil penelitian menunjukkan jumlah pelepah sengkleh di pengaruhi oleh penyerapan unsur hara kalium yang tinggi menyebabkan penurunan penyerapan unsur lain terutama kalsium dan magnesium. Panjang pelepah dipengaruhi oleh penyerapan unsur hara nitrogen oleh tanaman. Jumlah pelepah sengkleh dipengaruhi oleh defisit air beberapa bulan sebelum terjadinya sengkleh. Produksi yang tinggi mempengaruhi jumlah pelepah sengkleh yang terjadi. Panjang pelepah yang patah mempengaruhi jumlah pelepah sengkleh yang terjadi. Terjadi penurunan jumlah bunga betina dan sex ratio pada kelapa sawit yang mengalami sengkleh.

 

Kata kunci: pelepah sengkleh, pemupukkan dan produksi.


Full Text:

PDF